Saturday, October 10, 2015

Ini Alasan Saya Ingin Berhenti Kerja Dan Main Dota 2

Ini Alasan Saya Ingin Berhenti Kerja Dan Main Dota 2

“Ini Alasan Saya Ingin Berhenti Kerja Dan Main Dota 2”



LapakPokerHernando Taniko, 24 tahun, menghabiskan waktu lenggang untuk bermain online seperti Dota 2. Dia bahkan gemar menyaksikan pertandingan ulang Dota 2 setiap jam istirahat. Mungkin hal ini sedikit ekstrem, namun mengetahui adanya potensi yang pesat dari industri games online, Taniko sangat bersemangat untuk mendalaminya.
Tahun ini, 16 peserta turnamen Dota 2 yang beradu di The International (TI), akan membawa pulang total hadiah sebesar US$ 17,7 juta (Rp 238,98 miliar). Jumlah tersebut lebih besar US$ 7 juta (Rp 94.5 miliar) daripada hadiah tahun sebelumnya.
“Memang terdengar konyol. Bagi sebagian orang, bermain games hanya membuang-buang waktu atau sekadar hobi. Lebih baik bekerja keras hingga mencapai 60 tahun. Namun, apakah ada pekerjaan lain yang memberi Anda kesempatan untuk mengantongi ratusan juta bahkan miliaran sebelum menginjak usia 25 tahun?”, tanya Taniko.
Tak banyak pekerjaan yang memberi Anda peluang memiliki jutaan dollar dan tentu tak menyenangkan seperti bermain Dota 2!
Sekadar informasi bagi orang awam yang belum tahu tentang cara main Dota 2, berikut penjelasannya. Dota 2 adalah sebuah permainan multiplayer online battle arena yang dikembangkan oleh Valve Corporation, mulanya berdasarkan pada Warcraft peta kustom, sementara itu TI merupakan kejuaraan turnamen eSports Dota 2 yang diselenggarakan oleh Valve. eSports tahunan Dota 2 kejuaraan turnamen host oleh Valve.
kejuaraan turnamen eSports Dota 2 yang diselenggarakan oleh Valve. eSports tahunan Dota 2 kejuaraan turnamen host oleh Valve.
Turnamen Dota2 tahun ini berlangsung pada 3-8 Agustus 2015. Itu berarti total hadiah akan terus bertambah hingga berakhirnya kompetisi. Seperti kebanyakan orang, Taniko
Seperti kebanyakan orang, Taniko masih menggeluti dunia usaha dan bergabung dalam perusahaan, namun masih berharap satu saat dapat menjadi seorang gamer profesional. Hal itu didasari pada alasan-alasan berikut ini :




"Maaf atas pernyataan tersebut, namun faktanya Anda bisa dengan mudah menjadi seorang jutawan bahkan miliyader dengan menyelesaikan kompetisi dan duduk dalam posisi 8 teratas", Jelas Taniko.

Tahun ini TI membuktikan bahwa peserta yang duduk di peringkat 15 dan 16 bahkan bisa mengantongi US$ 51,888 (Rp 700.254.504). Namun, perlu diingat bahwa kemenangan yang dicapai adalah kemenangan tim. Anda harus membagi hadiah tersebut dengan anggota tim. Meski begitu, Anda akan melihat keuangan Anda bertambah untuk hal yang lebih baik.


[table “10” not found /]
Tim yang menang akan membawa pulang hadiah RM23,740,025.31 atau sekitar Rp 85 miliar. Jika dibagi lima orang anggota tim maka seorang mengantongi RM4,748,005 atau sekitar Rp 17 miliar.
“Mari berpikir realistis. Bila Anda seorang fresh graduate yang berusia 22 tahun dan memperoleh penghasilan pertama sebesar RM2,500 atau berkisar Rp 8,5 juta per bulan maka butuh waktu bertahun-tahun untuk mengantongi RM4.7 juta atau Rp 16,4 miliar.”, papar Taniko. Ia pun menambahkan jumlah tersebut sudah diasumsikan dengan inflasi 3% per tahun. Jika Anda berencana pensiun di usia 60, Anda hanya akan memperoleh total RM2.1 juta atau berkisar Rp 7,4 miliar selama bekerja.
“Jadi, mengapa kita harus bekerja keras di atas meja jika ada cara yang lebih menyenangkan yakni bermain games dan menghasilkan nominal yang tinggi”, jelas Taniko.




Banyak orang berpikir bahwa seorang profesional gamer hanya duduk diam di ruangan gelap, bermain games sembari menyantap mi instan hingga berhasil masuk dalam turnamen dan terkadang memenangkan hadiah uang tunai.
“Ya, itu memang terjadi, tapi ada banyak keuntungan dari bermain game lebih dari sekadar menang uang tunai. Profesional gamer juga memperoleh sponsorship bahkan gaji ketika mereka berlatih untuk kompetisi. Sama halnya dengan pemain sepak bola. Jadi, hadiah uang tunai itu ibarat cherry yang berada di atas kue tart, yaitu hadiah terbesarnya”, papar Taniko.
Gaji seorang gamer profesional meningkat seiring dengan keterampilan dan popularitas. Menurut The Daily Dot, top 50 pemain dari Dota 2 memperoleh penghasilan lebih banyak dari pemain e-games lainnya.
Penghasilan terbesar pemain Dota 2 sejauh ini ialah, Johnathan “Fatal1ty” Wendel yang merupakan profesional gamer terkenal di dunia. Ia mengantongi US$454,544.98 (Rp 607,455,131) dari 35 turnamen. Ia dikenal sebagai pemain first-person shooters, dan juga memperoleh berkali-kali hadiah uang tunai serta sponsorship dari perusahaan hardware komputer terkemuka.
main dota 2






Tak banyak pekerjaan yang memberikan kesempatan keliling dunia secara gratis. Tetapi, menjadi seorang gamer profesional justru hal ini jadi bagian dari tugas Anda.
“Dengan banyaknya kompetisi di seluruh dunia, Anda diminta untuk bermain sekaligus wisata. Sama halnya dengan seorang atlet profesional”, kata Taniko.
The International mungkin jadi turnamen Dota 2 terbesar di dunia, namun turnamen ini bukan satu-satunya. Adanya turnamen seperti Gaming Paradise 2015 yang digelar di Slovenia, MarsTV Dota 2 League di China dan World Cyber Arena serta Red Bull Battle Grounds : Dota 2 di US, traveling tentu saja akan menjadi bagian dari pekerjaan Anda sebagai seorang gamer profesional. Bagian terbaiknya ialah, hal tersebut bisa terjadi sebelum Anda lulus dari bangku SMA.
“Kebanyakan gamer profesional didominasi oleh kaum laki-laki dan berasal dari Asia Tenggara. Ditambah, para pemain juga berusia muda, ada yang memulai sejak usia 14 tahun di mana refleks mereka masih sangat tajam”, tambahnya.
Salah satu gamer terkenal League of Legends dari Korea, lee “Faker” Sang-hyeok memulai terjun dalam dunia gamer di usia 16 tahun dan ia berhasil keluar sebagai juara dunia bersama empat orang rekannya. Berdasarkan esportsearnings.com, ia meraup lebih dari US$260,000 (Rp 3,5 miliar) hanya selama setahun bermain e-gaming profesional.
Taniko menyadari bahwa ia bisa saja disalahkan karena mengajarkan cara menyimpang dari hidup konvensional dengan mendorong anak-anak untuk menjadikan gamer profesional sebagai karir. Namun pada kenyataannya di zaman sekarang, sudah banyak orang yang dibayar karena membuat karya di YouTube, Instagram dan Facebook.
“Ini benar-benar bukan sesuatu yang asing bagi Malaysia. Tim Malaysia pernah melakukan sebelumnya, dan menang TI di posisi 8 pada 2012, peringkat ke-3 pada 2013, dan peringkat 10 pada tahun 2014”.
“Tapi tahun ini, tim Malaysia, sudah tanda tangan dengan tim Fnatic, tim dari Inggris, kemungkinan tercipta pula kesepakatan sponsorship yang menguntungkan,” jelasnya.
Menurut Taniko, Dota 2 seharusnya tidak menjadi satu-satunya bank dari gamer Esport. Meskipun 50 gamer profesional berpenghasilan tinggi merupakan pemain Dota 2, hanya, uang di pasar tidak cukup atau merata.
Jumlah pemain bergabung dalam Dota 2 terus meningkat setiap tahun. Pada 2013, 31% tim terbentuk untuk berkompetisi di TI, sedangkan pada tahun 2014, jumlah itu meningkat menjadi 50%. Namun, Dota 2 menyediakan hadiah yang hanya untuk 10% dari pemain di atas 500.
“Untuk menjadi gamer profesional bukan butuh kenekatan tapi keterampilan yang serius dan komitmen. Ini membuka peluang karir baru bagi generasi muda saat ini. Jika Anda konsisten pada sesuatu, bahkan jika itu adalah game, Anda akan membuat nama baik bagi diri sendiri. Dan uang akan datang secara alami! “Kata Taniko.


Nah tunggu apalagi teman-teman kita Raih Hadiah yang bakal membuat kamu wooww..

Silakan Daftar klik di SINI ya teman-teman.
























































No comments:

Post a Comment